Ciri-Ciri Dajjal Menurut Hadits

 
 
Ciri-Ciri Dajjal Menurut Hadits | Kisah Akhir Jaman - Seluruh umat muslim meyakini akan kedatangan dajjal, namun gambaran akan ciri fisik dan sifat dajjal sendiri tidak sesuai dengan gambaran yang di sampaikan Rasulullah SAW.
Sebagian orang menyangka ciri-ciri fisik dajjal adalah bermata satu dibagian tengah dahinya, berbadan seperti raksasa, bertanduk dan besarnya seperti gunung, sehingga dapat diilustrasikan dajjal mampu berpindah dari suatu pulau ke pulau yang lainnya hanya dengan satu langkah. Bahkan kedalaman lautan pun hanya setinggi betisnya.

Mungkin kalau diilustrasikan, seperti inilah wujud dajjal menurut sebagian orang :



Benarkah seperti itu ciri-ciri dajjal yang dijanjikan Rasulullah...??
Rasulullah bersabda :
"Tidak ada lagi kesamaran (ketidak jelasan) tentang dajjal. Sesungguhnya, ia akan muncul dari arah timur. Kemudian ia menyeru atas namaku, hingga ia diikuti banyak orang. Kemudian ia memerangi mereka dan dapat menguasai mereka".
Fitnah dajjal sangatlah bahaya, hingga banyak orang yang akan terjebak dengan fitnah tersebut. Rasulullah memerintahkan kepada umatnya agar memohon perlindungan dari fitnah dajjal setiap shalat.
Ciri-ciri fisik dajjal menurut hadits
  1. Dari Ibnu Umar, Rasulullah bersabda  : " ...maka aku pergi sambil menoleh, tiba-tiba ada laki-laki yang berkulit merah dan rambutnya berombak."
  2. Dalam hadits Hudzaifah juga disebutkan : "Sesungguhnya dajjal itu matanya terhapus dan diatasnya terdapat selaput mata yang tebal..."
  3. Dari Abu Sa'id Al-Khudri, Rasulullah bersabda : "Dan tidaklah diutus seorang nabi yang diikuti  itu, kecuali intuk memperingatkan kaumnya terhadap dajjal. Aku telah menerangkan perkaranya bahwa ia cacat, sedangkan Tuhan kalian tidaklah cacat. Mata kanannya menonjol dan tidak dapat disembunyikan, seolah-olah dahak yang berada di dinding kapur, sedangkan mata kirinya seperti planet yang bulat..."
  4. Dari Umar, Rasulullah bersabda : "Ketika saya sedang tidur, saya bermimpi melakukan thawaf di Baitullah..." Lalu beliau mengatakan bahwa beliau melihat Isa Ibnu Maryam, kemudian melihat dajjal dan menyebutkan ciri-cirinya dengan sabdanya : "Dia itu seorang laki-laki gemuk, berkulit merah, berambut keriting, matanya buta sebelah dan matanya itu seperti buah anggur yang masak (tidak bersinar)".
  5. Dari Fathimah binti Qais mengenai kisah Al-Jasash, Ad-Dari berkata : "...lalu kami berangkat dengan segera sehingga ketika kami sampai di biara tiba-tiba disana ada seorang yang sangat besar (hebat) dan diikat sangat erat..."
  6. Dalam hadits Imran bi Husein, Rasulullah bersabda : "Semenjak diciptakannya Adam hingga datangnya hari kiamat tidak ada makhluk yang lebih besar dari dajjal."
  7. Dajjal tidak punya keturunan, sebagaimana yang diriwayatkan dalam hadits Abi Sa'id Al-Khudri.
  8. Dari Ibnu Umar, Rasulullah bersabda : "Sesungguhnya Allah Ta'ala tidak buta sebelah matanya. Ketahuilah, sesungguhnya Al-Masih Ad-Dajjal itu buta sebelah matanya yang kanan, seakan-akan matanya itu buah anggur yang tersembul."
  9. Dari Ubadah bin Ash-Shamit, Rasulullah bersabda : "Sesungguhnya Masih Dajjal itu seorang lelaki yang pendek dan gemuk, berambut keriting, buta sebelah matanya, dan matanya itu tidak menonjol serta tidak tenggelam. Jika ia memanipulasi kamu, maka ketahuilah bahwa Rabbmu tidak buta sebelah matanya."
  10. Dalam hadits Abu Hurairah, Rasulullah bersabda : "Adapun Masih kesesatan itu adalah buta sebelah matanya, lebar dahinya, bidang dadanya bagian atas dan bengkok (kakinya)."
  11. Dalam hadits Anas, Rasulullah bersabda : "Dan diantara kedua matanya termatub tulisan kafir". Dan dalam satu riwayat disebutkan : "Kemudian beliau mengejanya -kaf fa' ra'- yang dapat dibaca oleh setiap muslim". Dan dalam satu riwayat lagi dari Hudzaifah, "Dapat dibaca oleh setiap orang mukmin, baik ia tahu tulis baca maupun tidak."
Berdasarkan hadits diatas, secara sederhana bisa ditarik kesimpulan akan ciri-ciri dajjal sebagai berikut :
  1. Sebalah matanya buta dan tidak bermata satu
  2. Berambut keriting
  3. Berkulit kemerahan
  4. Berbadan pendek dan gemuk, dalam hadits lain dajjal dikatan bertubuh besar
  5. Di kening diantara kedua matanya terdapat tulisan -kaf fa' ra'- yang berarti kafir dan hanya dapat dibaca oleh orang-orang mukmin sekalipun orang tersebut buta huruf.
  6. Fitnah dajjal sangat berbahaya.
  7. Dajjal tidak memiliki keturunan.
  8. Dajjal akan muncul dari arah timur.
Menurut artike lainnya



Segala macam keistimewaan yang kami lihat pada peradaban Barat sekarang ini, semuanya sesuai dengan ciri-ciri Dajjal yang dilihat oleh Nabi Muhammad SAW dalam ru’yah. Memang benar bahwa bangsa-bangsa ini mempunyai sedikit perbezaan satu sama lain, tetapi ada satu hal yang semuanya sama. Dan ciri yang sama inilah yang digambarkan oleh Nabi Muhammad SAW dalam memberi gambaran tentang Dajjal.



Kami hanya akan mengutip Hadits-hadits yang menguraikan ciri-ciri Dajjal. Marilah kita mulai dengan Hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari :



1. “Dan aku melihat orang yang berambut ikal pendek, yang mata-kanannya buta Aku bertanya: Siapakah ini? Lalu dijawab, bahwa ia adalah Masihid - Dajjal” (Bukhari 77:68,92)



2. “Awas! dia pecak (buta sebelah)… dan diantara dua matanya, tertulis ‘Kafir’…” (Bukhari 93:27).



Dari gambaran tersebut dapatlah kami catat:

1. Bahawa mengenai bentuknya, Dajjal digambarkan berbadan kekar.

2. Bahawa roman-mukanya putih dan mengkilat.

3. Bahawa rambut kepalanya pendek dan ikal.



Tiga gambaran ini sesuai sekali derigan bentuk orang-orang Eropah pada umumnya. Mereka itu pada umumnya berbadan kekar; bertubuh baik dan kuat; rambutnya pendek dan ikal, sampai-sampai wanitanya pun memotong pendek rambutnya; kulit mereka putih dan mengkilat. Jadi, gambaran tentang ciri-ciri Dajjal tersebut, cocok sekali dengan perwujudan orang-orang Eropah.



Adapun dua ciri lainnya, yakni, bahwa mata kanan Dajjal buta, dan pada dahinya tertulis kaf, fa’dan ra’ atau kaflr, ini menggambarkan keadaan rohani Dajjal yang sebenarnya. Sebagaimana telah kami terangkan, Dajjal menggambarkan suatu bangsa. Sebagai bangsa, tak mungkin semuanya buta mata jasmaninya.



Selain itu, Dajjal yang digambarkan buta mata kanannya, mata-kiri Dajjal digambarkan bersinar gemerlapan bagaikan bintang. Dengan perkataan lain, mata-kanan Dajjal digambarkan hilang cahayanya, tetapi mata-kirinya bersinar terang. Penjelasan yang diberikan oleh Imam Raghib tentang mata Dajjal yang buta sebelah kanannya, sungguh ilmiyah sekali. Pada waktu menjelaskan erti kata al-Masih, beliau menerangkan bahawa kata masaha bererti menghapus sesuatu, lalu beliau menambahkan keterangan sbb:



“Diriwayatkan bahawa mata-kanan Dajjal hilang penglihatannya, sedangkan nabi ‘Isa mata-kiri beliaulah yang hilang penglihatannya; dan ini bererti bahawa Dajjal tak mempuyai sifat-sifat akhlak tinggi, seperti misalnya kearifan, kebijaksanaan dan rendah hati; sedangkan nabi ‘Isa tak mempunyai kejahilan, keserakahan, kerakusan dan sebagainya yang termasuk jenis akhlak yang rendah”.



Jadi, gambaran Dajjal buta mata-kanannya janganlah ditafsirkan secara harfiyah, melainkan secara kalam ibarat, yakni harus diertikan bahawa Dajjal tak mempunyai akhlak yang baik.



Bahwa dua mata manusia itu, yang satu digunakan untuk melihat hal-hal yang berhubungan dengan kerohanian dan agama, dan yang satu lagi digunakan untuk melihat hal-hal yang berhubungan dengan kebendaan dan keduniaan. Oleh kerana hal-hal yang berhubungan dengan agama dan kerohanian itu lebih tinggi kedudukannya daripada hal-hal yang berhubungan dengan kebendaan dan keduniaan, maka buta mata kanan Dajjal bererti bahwa Dajjal sedikit sekali perhatiannya terhadap hal-hal yang berhubungan dengan agama atau kerohanian, dan ini sesuai sekali dengan apa yang dialami oleh bangsa-bangsa Eropah sekarang ini.



Seluruh parhatian mereka ditujukan kepada hal-hal yang berhubungan dangan kebendaan dan keduniaan dan kemajuan mereka dalam bidang ini tak ada bandingannya. Inilah yang dimaksud dengan apa yang diuraikan dalam Hadits, bahwa mata-kiri Dajjal bersinar gemerlapan bagaikan bintang. Ertinya, Dajjal mampu melihat segala macam barang-barang duniawi, yang bangsa-bangsa lain tak mempunyai pengertian tentang itu. Tetapi mata rohani Dajjal tak mempunyai penglihatan yang tajam, kerana semua kekuatan Dajjal dihabiskan guna kepentingan urusan duniawi. Sukses Dajjal yang tak ada taranya dalam urusan duniawi mengakibatkan buta sebelah. Penjelasan ini sungguh mengagumkan dan sesuai sekali dengan apa yang dikatakan oleh Al-Qur’an tentang bangsa-bangsa Kristian:



“Orang-orang yang usahanya menderita rugi dalam kehidupan dunia, dan mereka mengira bahawa mereka amat pandai dalam membuat barang-barang” (18:104)



Hadits Nabi melukiskan hal ini dengan kalam ibarat, bahwa mata kiri Dajjal, yaitu, mata-duniawi bersinar gemerlapan bagaikan bintang. Adapun keadaan rohani bangsa-bangsa Dajjal Allah berfirman sbb:



“Mereka adalah orang-orang yang mengkafiri ayat Tuhan, dan (mengakhiri) perjumpaan dengan Dia” (18 : 105).



Hadits Nabi menjelaskan hal ini dengan caranya sendiri, yaitu, bahwa mata-kanan Dajjal tak mempunyai kekuatan untuk melihat ayat Tuhan.



Tanda Dajjal yang lain, yakni tulisan kafara atau kafir pada dahinya ini berkenaan pula dengan keadaan rohaninya. Jika orang berkata, bahwa pada dahi seseorang terdapat tulisan anu, ini sama ertinya dengan mengatakan, bahwa anu itu adalah fakta senyata-nyatanya bagi dia. Maka dari itu, uraian Hadits bahwa pada dahi Dajjal terdapat tulisan kafir, ini hanyalah bererti bahawa kekafiran itu merupakan kenyataan yang senyata-nyatanya bagi dia.



Kata-kata Hadits itu sendiri sudah menerangkan; bahawa demikian itulah nyatanya. Pertama-tama, Hadits menerangkan bahawa tiap-tiap mukmin dapat membaca tulisan itu; jadi bukan tiap-tiap orang dapat membaca tulisan itu. Lalu ditambahkan kata penjelasan tentang orang mukmin itu, yakni, “baik ia buta huruf atau mengerti tulis menulis.” Ertinya, tiap-tiap orang mukmin dapat memahami tulisan itu, baik ia mengerti tulis-menulis atau tidak.


Sudah terang, bahawa tulisan yang dapat dibaca oleh tiap-tiap orang mukmin, baik ia mengerti tulis-menulis atau buta huruf, tak mungkin berwujud kata-kata atau huruf. Jika tulisan itu berwujud kata-kata atau huruf, niscaya tak dipersoalkan lagi apakah pembacanya mukmin atau kafir, demikian pula tak perlu dinyatakan bahawa orang mukmin dapat membaca tulisan itu sekalipun ia buta-huruf.



Kepandaian membaca tulisan, tak ada sangkut pautnya dengan urusan iman. Setiap orang yang tak buta huruf pasti dapat membaca tulisan, sedangkan orang buta huruf, sekalipun ia orang mukmin sejati, ia tetap tak dapat membaca tulisan. Oleh kerana itu, tulisan yang dimaksud bukanlah tulisan biasa, melainkan menifestasinya perbuatan seseorang. Pernyataan bahwa tulisan itu hanya dapat dibaca oleh orang mukmin saja, ini bererti, bahwa orang kafir tak pernah sedar akan kekafirannya, sehingga membutakan mata orang mukmin untuk membaca buruknya kekafiran mereka.


 
                                                                                            
Lebih baru Lebih lama