Beruntunglah orang-orang yang terasing




Sinar islami | "Islam itu awal mulanya adalah asing….", begitulah bunyi hadits itu diawali. Hadits shohih yang diriwayatkan imam Muslim dan juga perowi yang lain. Hadits yang menunjukkan akan sifat dan kondisi islam pertama kali lahir ditengah-tengah umat manusia, yang mana keterasingannya akan kembali muncul disuatu saat sebagaimana awal mulanya lahir.
Ketika Rasulullah n diutus pertama kali sebagai Nabi dan Rasul di Mekah, sungguh seruan Da'wah yang beliau sampaikan terasa asing bagi kebanyakan penduduk Mekah kala itu secara khusus dan umat manusia pada umumnya. Mereka terheran-heran dengan seruan untuk mengajak kepada penyembahan ILAAH yang satu. Sebab dimata mereka tidak mungkin menyembah satu Tuhan (Baca : ILAAH). Seruan mengajak untuk bertauhid, sungguh membuat mereka terhenyak, sehingga sebagian besar manusia berpaling dari seruan ini.Bahkan Rasûlullâh tak luput dari cacian dan cercaan. Tuduhan "tukang sihir", "gila"pun tidak segan-segan dialamatkan kepada beliau . Ajaran Islam yang suci dan bersih terasa asing bagi mereka setelah dalam kurun waktu yang lama -beberapa generasi- mereka semakin jauh dari ajaran tauhid yang bersih. Padahal nenek moyang mereka dahulu orang-orang bertauhid, dengan ajaran Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail yang ada ditengah-tengah mereka.
Tetapi begitulah manusia, generasi demi generasi berganti tak luput dari pembelokan keyakinan yang dimilikinya . Sebab syaithân tiada henti-hentinya menyesatkan manusia dari jalan lurus, selain bahwa manusia sendiri memiliki hawanafsu yang kerap diperturutkannya. Oleh sebab itulah ALLÂH Azza wa Jalla beberapa kali mengutus para Rasul-Nya, yang diantara maksudnya adalah untuk meluruskan kembali penyelewengan keyakinan umat manusia setelah sebelumnya lurus dengan bimbingan Rasul sebelumnya.
Ketika Rasûlullâh n diutus, keterasingan islam pun kembali muncul. Sebab manusia sudah kembali sesat dari ajaran yang benar. Ajaran Nabi Isa yang menyeru manusia untuk bertauhid sudah sedemikian rupa diselewengkan sejadi-jadinya. Kini Nabi kita yang mulia meluruskan kembali ajaran yang suci ini. Ajaran yang mengajak kepada penyembahan ILAAH yang satu; peringatan bahwa sesudah kematian bakal ada kehidupan akhirat ; seruan untuk berakhlak yang mulia, dan ajaran-ajaran yang luhur lainnya yang tidak banyak diterima oleh sebagian besar umat manusia kecuali yang dirahmati ALLÂH. 
Dan seiring dengan waktu, ketika Islam sudah mulai kokoh dengan para pengikutnya, dan menjadi bukti akan benarnya ajaran yang suci ini, tersebarlah islam dan ajaran-ajarannya yang agung keseluruh pelosok , setelah melewati pengorbanan yang tak terhingga dari Rasûlullâh yang mulia dan para pengikutnya. Setelah keringat dan darah mereka korbankan untuk tersebarnya Dien yang agung ini. Setelah harta dan nyawa mereka persembahkan kepada ALLÂH untuk meninggikan kalimat-Nya.
Masa berlalu dan waktupun bergulir.. generasi demi generasi silih berganti meneruskan cahaya ini secara estafet, namun semakin jauh dari kehidupan kenabian, maka sedikit demi sedikit kian pudar pula ajaran islam dikalangan manusia. Walaupun dari sisi kwantitas pemeluknya bertambah. Tonggak-tonggak kemuliaan yang dimiliki agama ini semakin rapuh,… ajaran-ajaran yang luhur kini semakin terkubur… dan pemeluknya dari hari kehari semakin tidak mengerti apa itu islam dan bagaimana seharusnya. Ia ibarat cahaya yang semakin jauh ditinggalkan oleh seseorang, semakin kecil pula cahaya itu tampak di pelupuk matanya.
Tak mengherankan jika dikatakan demikian, sebab orang-orang kafir tidak membiarkan islam tegak dimuka bumi. Mereka berusaha sekuat tenaga agar manusia menjadi kafir seperti mereka. Kekuasaan-kekuasaan islam yang menerapkan syariat islam dengan kemuliaannya mereka serang dan hancurkan untuk kemudian mereka ganti dengan Undang-undang buatan manusia… Tidak cukup disitu, aqidah yang lurus dan bersih mereka selewengkan dan belokkan menurut kehendak mereka melalui lisan-lisan dan tangan-tangan orang munafik dan para pemburu dunia, bahkan dari kalangan muslimin sendiri. 
Budaya-budaya jahiliyah mereka sebarkan untuk me-ninabobokan ummat islam…. pola hidup jahiliyah mereka gelontorkan untuk membentuk pribadi-pribadi yang semakin jauh dari agama…. dan akhlak-akhlak yang buruk mereka contohkan agar generasi ummat ini menjadi semakin terpuruk. 
Dan akibatnya ummat islam dan generasi ini semakin terpuruk, kecuali yang dirahmati ALLÂH. Dan sungguh banyak perkara-perkara dalam Dien ini sekarang menjadi perkara yang asing dikalangan muslimin sendiri ketika ada da'i yang menyeru dan mengingatkan mereka akan agamanya.Mereka terheran-heran seolah-olah yang dia dengar bukan dari ajaran agama islam. Padahal sebenarnya itu adalah bagian dari agama mereka sendiri, hanya sayang pola hidup dan pola fikir serta budaya umat ini sudah menjauhkan mereka dari agamanya,sehingga memandang asing syariat agamanya sendiri. 
Lihatlah bagaimana kewajiban jilbab yang dianggap aneh,.. atau betapa sangat terasa berat sekali untuk mengenakannya…. haramnya mengumbar rambut wanita, leher, tangan, kaki yang membuat mereka merasa berat dibuatnya…. larangan nyanyian dan music yang mengagetkan mereka,… budaya campur baur lelaki dan wanita yang sudah menjadi lumrah, dan terkaget-kaget ketika dikatakan bahwa perbuatan itu dilarang dalam agama,.. larangan bersalaman dengan wanita ajnabi juga terasa begitu asing… atau hukum-hukum hudud seperti potong tangan bagi yang mencuri, atau rajam dengan lemparan batu sampai meninggal bagi pezina yang menghenyakkan mereka,… atau dibolehkannya membunuh tukang sihir dan orang murtad… atau tercengangnya mereka dengan keharaman berhukum dengan hukum "positif" karena itu berarti hukum jahiliyah yang ALLÂH haramkan … atau mereka tidak menerima bahwa dalam islam itu ada perang dan pembunuhan… mereka juga tidak setuju bahwa islam membolehkan membalas perilaku jahat dan kezhaliman orang lain…. padahal dalam islam ada syariat jihad fii sabiilillah.. dalam islam juga ada syariat qishash,.. apalagi terhadap para pelaku penodaan syariat agama yang menghinakan dan memerangi ALLÂH dan agama islam, maka islam
sungguh telah mengaturnya dengan hukum bunuh atau perang. Sedang kaum muslimin hanya di "cekokin" dengan slogan cinta damai dan anti kekerasan.. sehingga ummat terbius dengan racun ini, yang berakibat ketidakpedulian kaum muslimin ketika kehormatan agamanya dinodai, dan agamanya dimusuhi,.. atau saudaranya dibantai orang kafir sekalipun… tak bergeming… ini karena doktrin yang keliru dan disalahfahami, yang kesemuanya menguntungkan orang-orang kafir dan musuh islam.
Sungguh memprihatinkan,.. betapa ummat ini sudah semakin jauh dari ajarannya,.. betapa ummat ini sudah dibodohkan musuh-musuhnya dan diselewengkan oleh para pemburu dunia dari orang-orang munafiq. Ajaran agamanya sudah menjadi asing bagi mereka,.. kecuali orang-orang yang senantiasa konsisten untuk kembali kepada ajarannya yang suci dan bersih.. dan itu sedikit. 
Dan nyatalah apa yang disebutkan oleh Rasûlullâh n dalam sabdanya : 
بَدَأَ الْإِسْلَامُ غَرِيبًا وَسَيَعُودُ كَمَا بَدَأَ غَرِيبًا فَطُوبَى لِلْغُرَبَاءِ
"Islam muncul dalam keadaan asing, dan ia akan kembali dalam keadaan asing, maka beruntunglah orang-orang yang terasing." (HR.Muslim , 208).
Beruntunglah bagi orang-orang yang terasing dari lingkungannya,.. lingkungan yang mereka terkaget-kaget dan tidak mau kembali kepada ajaran islam yang benar dan lurus… Berbahagialah mereka yang dianggap asing dengan kemurnian ajaran islam yang dijalankannya dan diserukannya,.. karena mereka bercita-cita untuk menegakkan kembali ajaran Dien yang suci ini seperti awal mulanya… Bergembiralah mereka orang-orang yang dianggap aneh dan asing ditengah-tengah kejahiliyahan umat manusia, dan bergelimangnya manusia dalam hawanafsu mereka…. Beruntunglah orang-orang yang mengembalikan kembali kemuliyaan islam dan menegakkan kembali syariatnya dimuka bumi. …Dan Pohon THUBA di surga akan mereka dapatkan , bagi mereka yang dengan konsisten menempuh jalan yang terjal dan memerlukan pengorbanan ini…. sebab mereka harus berjuang untuk tetap teguh dan tegar dengan segala ujian dan cobaan yang menerpanya, baik cobaan dari musuh-musuh agama ini,.. ataupun juga cercaan dan tuduhan dari saudara seagamanya karena ketidaktahuan mereka….
Sedang pahala mereka dalam kondisi demikian akan mendapatkan pahala 50 kali lipat para shahabat, sebab mereka mengikuti petunjuk Nabi Muhammad sedang mereka tidak bertemu dengannya . Mereka memegang teguh Dien laksana memegang bara api,.. terasa panas, tetapi tak boleh jua dilepaskan. Sungguh keutamaan yang istimewa bagi mereka. 
Perhatikanlah sabda Rasûlullâh n : 
عَنْ أَبِي أُمَيَّةَ الشَّعْبَانِيِّ قَالَ أَتَيْتُ أَبَا ثَعْلَبَةَ الْخُشَنِيَّ فَقُلْتُ لَهُ كَيْفَ تَصْنَعُ بِهَذِهِ الْآيَةِ قَالَ أَيَّةُ آيَةٍ قُلْتُ قَوْلُهُ تَعَالَى يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا عَلَيْكُمْ أَنْفُسَكُمْ لَا يَضُرُّكُمْ مَنْ ضَلَّ إِذَا اهْتَدَيْتُمْ قَالَ أَمَا وَاللَّهِ لَقَدْ سَأَلْتَ عَنْهَا خَبِيرًا سَأَلْتُ عَنْهَا رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ بَلْ ائْتَمِرُوا بِالْمَعْرُوفِ وَتَنَاهَوْا عَنْ الْمُنْكَرِ حَتَّى إِذَا رَأَيْتَ شُحًّا مُطَاعًا وَهَوًى مُتَّبَعًا وَدُنْيَا مُؤْثَرَةً وَإِعْجَابَ كُلِّ ذِي رَأْيٍ بِرَأْيِهِ فَعَلَيْكَ بِخَاصَّةِ نَفْسِكَ وَدَعْ الْعَوَامَّ فَإِنَّ مِنْ وَرَائِكُمْ أَيَّامًا الصَّبْرُ فِيهِنَّ مِثْلُ الْقَبْضِ عَلَى الْجَمْرِ لِلْعَامِلِ فِيهِنَّ مِثْلُ أَجْرِ خَمْسِينَ رَجُلًا يَعْمَلُونَ مِثْلَ عَمَلِكُمْ قَالَ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ الْمُبَارَكِ وَزَادَنِي غَيْرُ عُتْبَةَ قِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَجْرُ خَمْسِينَ مِنَّا أَوْ مِنْهُمْ قَالَ بَلْ أَجْرُ خَمْسِينَ مِنْكُمْ
Dari Abu Umaiyah Asy Sya'bani ia berkata; Aku menemui Abu Tsa'labah Al Khusyani lalu aku berkata padanya; "Apa yang kamu perbuat dengan ayat ini?" ia bertanya; "Ayat yang mana?" Aku menjelaskan; Firman Allah Ta'ala (yang artinya) "Hai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu, tiadalah orang yang sesat itu akan memberi mudharat kepadamu apabila kamu telah mendapat petunjuk. QS Al Ma`idah: 105, Abu Tsa'labah berkata; "Ingatlah, demi Allah, kamu bertanya dengan orang yang tahu, aku pernah menanyakannya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, lalu beliau menjawab: "Akan tetapi, perintahkanlah kebaikan dan cegahlah kemungkaran hingga kamu melihat kekikiran yang ditaati, hawa nafsu yang diikuti, kehidupan dunia lebih diprioritaskan dan kekaguman setiap orang dengan pendapatnya, engkau harus (berpegangan) terhadap mata hatimu dan tinggalkan orang-orang awam, karena dibalik kalian akan ada suatu masa dimana kesabaran saat itu laksana memegang bara api, orang yang beramal saat itu sama
seperti pahala limapuluh orang yang melakukan seperti amalan kalian.
" Abdullah bin Al Mubarak berkata; Selain 'Utbah menambahiku: Dikatakan; "Wahai Rasulullah, pahala limapuluh orang dari kami atau dari mereka?" Beliau menjawab: "Bahkan pahala limapuluh orang dari kalian." Abu Isa berkata; Hadits ini hasan gharib. (HR. at-Tirmidzi ,2984).
Wallahu a'lam.


Sumber : Masuk
Lebih baru Lebih lama